Begini Caranya Agar Anak Jadi Desainer Baik Dan Kreatif

Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi orang yang berbakat untuk bekal masa depannya. Pada dasarnya pengaruh lingkungan sangat berpengaruh untuk perkembangannya, salah satunya dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga.

Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda sesuai bakatnya. Namun, dengan beberapa tips dibawah anda dapat menarik minat seorang anak agar kelak lebih baik, kreatif dan menyukai dunia desain. Semua dapat dimulai dari hal-hal kecil, berikut penejelasannya.

Begini Caranya Agar Anak Jadi Desainer Baik Dan Kreatif

1. Mengajarinya Menggambar dan Mewarnai

mengajari anak menggambar dan mewarnai

Pada dasarnya desain tidak bisa jauh dari yang namanya gambar, karena itulah jika anda berniat mengembangkan bakat anak dalam dunia desain ajarkan dia menggambar termasuk mewarnai. Biarkan seorang anak mengespresikan apa yang dipikirkannya lewat coretan-coretan yang dibuat, biarkan saja dan jangan pernah mengkritiknya, puji setiap karyanya. Jangan lupa kenalkan warna pada anak anda, mungkin sambil bermain.

2. Berikan Mainan Yang Merangsang Otak

memberikan anak mainan yang merangsang otak

Salah satu prinsip milestone yang diperlukan anak adalah stimulasi positif yang dilakukan lewat tindakan atau perilaku yang menyenangkan, maka dari itu pilihlah mainan yang dapat merangsang perkembangan otak anak anda, misalnya Puzzel, Lego, Mendengarkan Musik, mewarnai, Edu Game (Dalam pegawasan), dan sebagainya.

3. Berhenti Mengkritik Hasil Karyanya

berhenti mengkritik hasil karyanya

"Saat saya masih duduk dibangku kelas 3 SD, sahabat saya Brian sedang asyik membuat sebuah kuda dari platisin. Tiba-tiba seorang teman mendekati Brian untuk melihat hasil karyanya, lalu berkomentar "Wah jelek, tidak mirip dengan kuda" Apa yang terjadi? Brian membuang kuda tersebut! Dari saat itu, saya tidak pernah lagi melihat Brian berkarya". Cerita dari David Kelley pendiri IDEO, Perusahaan yang bergerak dibidang berfikir desain.

Nah dari cerita diatas, saya rasa anda dapat menyimpulkannya sendiri. Bagaimana seorang anak menanggapi kiritikan dari seseorang, apa lagi anda (Keluarganya). 

4. Jangan Terlalu Memanjakannya

jangan memanjakan anak

Memberikan yang terbaik bukan berarti menuruti semua yang diminta anak, anda tidak boleh bersikap permisif. Menurut Eilen Hayes, anak yang dibesarkan orangtua dengan sikap permisif akan tumbuh menjadi anak yang tidak bisa memecahkan masalah, tidak mandiri, dan kurang bertanggung jawab.

Salah satu contoh mengajari anak anda agar tidak manja misalnya, jika anak anda meminta sesuatu maka suruh dia melakukan sebuah hal seperti meminum susu, membuang sampah, dan sebagainya, barulah beri apa yang dia inginkan. Hal ini akan mengajarinya bahwa "Sebelum kita memiliki sesuatu, kita harus melakukan sesuatu".

5. Biarkan Anak Bersosialisasi

biarkan anak bersosialisasi

Banyak manfaat ketika anak bersosialisasi bersama teman sebayanya, namun dua hal yang paling penting yaitu :

A. Melatih Komunikasi

Dengan bermain, seorang anak akan terbiasa berkomunikasi dengan teman atau orang disekitarnya. Hal tersebut akan menghindarkan anak dari rasa minder, atau dengan kata lain meningkatkan rasa percaya diri.

B. Menjadi Orang Supel 

Skill dalam bersosialisasi akan terus mengingkat seiring berjalannya waktu dengan semakin banyaknya teman anak anda, hal tersebut sangatlah penting agar kelak seorang anak menjadi orang yang easy going dan mudah bergaul/supel.

6. Ajarkan Anak Menabung

ajarkan anak menabung

Menjadi apapun anak anda kelak, menabung tetaplah hal yang perlu diajarkan sejak dini. Selain melatihnya menghargai uang, menabung dapat membuat anak pandai mengatur uang. Hal ini akan sangat bermanfaat suatu hari nanti.

7. Ajarkan Anak Beribadah

ajarkan anak beribadah

"Berdoa tanpa berusaha, Mustahil. Berusaha tanpa doa, Sombong" mungkin begitu ungkapan yang sering saya dengar. Apapun agama anda, saya yakin setiap agama mengajarkan sebuah kebaikan. Maka dari itu salah satu hal yang harus anda ajarkan adalah beribadah.

Demikian tips menarik minat anak menjadi seorang desainer, apa yang saya tuliskan pada artikel ini berasal dari sebuah buku yang pernah saya baca. Sayangnya saya lupa siapa dan apa judul buku tesebut, semoga bermanfaat.

Comments