Ketahui Kualitas Kunjungan Website Dengan Bounce Rate

Bagi seorang webmaster atau blogger yang sudah lama mengelola situsnya, pasti tidaklah asing dengan istilah bounce rate. Selain trafik, presentase bounce rate terkadang menjadi tolak ukur pemasang advertiser dalam memilih website untuk memasang iklan/promosi. Nah jika situs anda masih sepi pembaca, tingginya bounce rate memang tidak mengkhawatirkan. Namun bagaimana jika situs yang ramai pembaca mempunyai bounce rate yang tinggi juga. Berikut definisi, cara menghitung, dan penyebab tinggi rendahnya nilai prosentase bounce rate.

Alexa.com/siteinfo/teoridesain.com

Ketahui Kualitas Kunjungan Website Dengan Bounce Rate

Apa itu bounce rate?

Bounce rate adalah presentase pengunjung yang masuk ke halaman web/blog lalu pergi tanpa mengunjungi/membuka halaman-halaman yang lain. Beberapa aksi yang mempengaruhinya yaitu Pengunjung menutup tab browser pada halaman yang dikunjungi, Pengunjung membuka link external pada satu halaman, Pengunjung menekan tombol "Back" pada browsernya, dan Pengunjung menggunakan search box external seperti Goolge Custom Search. 

Menghitung bounce rate

(Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman/jumlah kunjungan total) x 100% 

Misalkan :

Blog Anda memiliki jumlah kunjungan total 50000, jumlah kunjungan yang hanya membuka satu halaman 20000, jadi kita hitung (20000/50000) x 100% = 40%

Kesimpulan :

"Semakin rendah nilai presentase bounce rate maka semakin bagus kualitas pada kunjungan web/blog karena dengan kata lain pengujung betah berlama-lama di situs tersebut".

Penyebab Tinggi Rendahnya Bounce Rate

Pada dasarnya, faktor penyebab tingginya bounce rate adalah mereka (pengujung) tidak menemukan relevansi pada konten yang anda sajikan, alasan tersebut membuat pengujung segera beranjak dari web/blog yang dikunjunginya. Namun ada beberapa penyebab yang tidak kalah pentingnya, yaitu :

1. Kecepatan loading

Kendala pertama yang membuat bounce rate bengkak adalah kecepatan loading. Tidak semua orang memiliki koneksi internet yang cepat, jadi bukan tidak mungkin karena loading stus yang lambat saat membuka halaman, pengujung enggan menunggu dan pergi tanpa membaca apapun.

2. Sistem navigasi yang sulit

Navigasi pada web anda sangat berpengaruh pada bounce rate karena dengan navigasi yang silut menjadi kendala pengujung untuk membuka halaman-halaman lain yang seharusnya dapat mereka baca. Sebagai solusi, cobalah membuat beberapa feature yang dapat mengurangi angka bounce rate misalkan pemasangan Related Posts, Widget Artike Populer, Widget Artikel Terbaru, Rekomendasi Artike, Internal Link dan segala bentuk feature yang mempermudah pengujung membuka halaman lainnya pada blog anda.

3. External link

External link adalah link pada sebuah konten yang mengarah pada website lainnya, hal ini juga akan mempengaruhi tingginya angka bounce rate karena dengan kata lain ketika pengujung pergi ke website tersebut, pengujung meninggalkan situs anda. 

4. Terlalu banyak iklan

Memang sah-sah saja memasang iklan pada blog, karena dengan iklan tersebut pemilik blog dapat menghasilkan penghasilan dari web yang dikelolanya. Namun, iklan yang terlalu berlebihan juga tidak baik, terutama iklan Pop up. Selain memperlambat loading situs, iklan pop up juga sedikit menganggu pengunjung.

5. Tipe font pada website

Sebelumnya telah saya tuliskan, relevansi konten yang dicari adalah faktor utama seorang pengujung betah berlama-lama di blog anda. Namun jika font yang anda gunakan sulit dibaca atau terlalu meriah, ini juga bisa menjadi salah satu faktor kebengkakan bounce rate. Maka dari itu gunakanlah font standar yang mudah dibaca, seperti Arial, Verdana, atau Roboto.

Nah dengan menggunakan nilai prosentasi ini, sekarang anda dapat mengetahui kualitas kunjungan pada situs. Katanya, nilai bounce rate yang baik tidak lebih dari 40%, namun semakin rendah semakin baik. Bila ingin mengetahui berapa persen nilai bounce rate pada situs, silahkan tuliskan URL dibawah ini pada browser anda. Berapa presenkah nilai bounce rate situs yang anda kelola?

alexa.com/siteinfo/namadomain